Bismillahir-Rahmanir-Raheem
Orang2 soleh dahulu sangat teliti dalam memerhatikan sesuatu yang masuk kedalam perut mereka. Samada ain(zat) barang itu diharamkan oleh syara' atau makanan yang diperoleh dengan cara yang haram. Mereka sangat hati2 agar mereka tidak makan melainkan yang halal sahaja. Dan mereka sama sekali menjauhi segala yang syubhat apalgi yang haram.
SAMBUNG BACA. SILA KLIK....Read More
Sebab2 makanan menjadi haram.
Secara umumnya makanan menjadi haram kita memakannya disebabkan perkara2 berikut:
1. Disebabkan zatnya memang haram seperti khinzir, arak, bangkai dll. yang disebut secara nyata didalam Al-Qur'an dan Hadis Nabi.
2. Makanan yang asalnya halal di sisi syara' pada zatnya tetapi bercampur dengannya makanan yang haram walaupun sedikit. (umpama setitik arak bercampur didalam air minuman yang halal - dihukumkan haram air tersebut)
3. Disebabkan cara mendapatnya dengan cara yang dilarang syara' seperti menipu, mencuri, merampas tanpa hak, hasil riba dll.
Khusus hasil riba' ini terlalu banyak pada zaman ini setengahnya tidak disedari oleh usahawan2 yang cuma ghairah mengaut keuntungan tanpa memikirkan cara mereka mendapatnya. Keadaan ini juga berlaku di syarikat2 perniagaan ; seperti unsur2 penipuan, penindasan dan kezaliman atas pekerja dsb. Semua ini haram dan membawa kepada hasil pendapatan menjadi riba'. (Insya Allah di suatu masa kita akan kupas penyelewengan, kezaliman, penipuan di dunia perniagaan yang menjadikannya haram dan riba')
Islam adalah agama suci dan berdiri diatas kesucian. Allah Ta'ala itu Maha Suci, Dia hanya menerima yang suci bersih! Dua perintah berikut cukup menjelaskan betapa Allah Ta'ala memerintahkan manusia mencari yang halal.
Firman Allah Ta'ala :
يـأَيُّهَا النَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِى الاٌّرْضِ حَلَـلاً طَيِّباً وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَتِ الشَّيْطَـنِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah syaitan, karena syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS Al-Baqarah: 168).
Firman Allah :
وَلاَ تَأْكُلُواْ أَمْوَلَكُمْ بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُواْ بِهَآ إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُواْ فَرِيقًا مِّنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالإِثْمِ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Dan janganlah sebagian kalian memakan harta sebagian yang lain di antara kalian dengan cara yang batil.” (QS Al-Baqarah: 188)
Akibat memakan barang yang haram /hasil pendapatan haram:
Mengapa para salaf saleh sangat berhati2 dengan makanan yang masuk kedalam jasad mereka??? Selain dari perintah Allah yang mutlak mewajibkan kita mencari yang halal sahaja, di sana terdapat banyak hadis2 Nabi menjelaskan akibat memakan sesuatu yang haram atau dari hasil yang haram. Semua makanan yang haram dimakan menyebabkan banyak musibah kepada tubuh, kepada ruhani dan kepada amal yang dilakukan.
1. Hati dan ruh menjadi kotor dan gelap
2. Ibadah tidak diterima oleh Allah.
3. Sangat susah untuk menerima Ilmu.
4. Terhalang daripada mendapat hidayah petunjuk Allah.
5. Sangat berat melakukan Ibadah.
6. Mudah untuk berbuat ma'siat kepada Allah.
7. Menjadi sebab mendapat seksaan api neraka.
8. Jauh dari Rahmat Allah, hampir dengan kemurkaanNya.
9. Berdosa memberi makan kepada isteri dan anak2 dari hasil yang haram
10. Mewariskan keturunan yang keji dan kotor disebabkan memakan yang haram.
Semua keterangan di atas adalah berdasarkan banyak hadis2 Nabi.
Sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم :
Abu Hurairah berkata, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu baik, dan tidak menerima sesuatu kecuali yang baik.” Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang beriman, seperti Dia perintahkan kepada para rasulNya dengan firmanNya, yang ertinya:
“Wahai para Rasul, makanlah kalian dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kalian kerjakan”. Dan firmanNya: “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah kalian dari makanan yang baik-baik, dan bersyukurlah kamu kepada Allah, jika benar-benar hanya kepadaNya kamu menyembah.”
Kemudian Rasulullah صلى الله عليه وسلم menyebutkan seorang laki-laki yang menempuh perjalanan jauh, rambutnya kusut lagi berdebu. Orang tersebut menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdo’a: “Ya Tuhanku .. Ya Tuhanku ..” Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, dan baju yang dipakainya dari hasil yang haram. Maka bagaimana mungkin do’anya akan dikabulkan?” (Muslim).
Sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم :
“Barangsiapa memperoleh harta dengan cara yang haram, kemudian ia shadaqahkan, maka tidak akan mendatangkan pahala, dan dosanya ditimpakan kepadanya.” (Ibnu Hibban dalam Kitab Shahihnya dengan sanad hasan).
Sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم :
Al-Hafidz Ibnu Mardawih meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Abbas رضي الله عهbahwa ketika dia (Ibnu Abbas) membaca ayat:
berdirilah Sa’ad bin Abi Waqash رضي الله عه kemudian berkata: “Ya Rasulullah, do’akan kepada Allah agar aku senantiasa menjadi orang yang dikabulkan do’anya oleh Allah.” Maka bersabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم
“Wahai Sa’ad perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan do’anya. Dan demi jiwaku yang ada di tanganNya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amal-amalnya selama 40 hari, dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba maka neraka lebih layak baginya ( At-Thabrani)
Ibnu Umar رضي الله عه:
“Barangsiapa membeli baju dengan sepuluh ribu dirham, namun dari sepuluh ribu dirham tersebut ada satu dirham yang haram, maka Allah tidak menerima amalnya selama baju itu masih menempel di tubuhnya.”
Ibnu Abbas رضي الله عه:
“Allah tidak menerima shalat seseorang yang di dalam perutnya ada sedikit makanan haram.”
Dalam kitab shahih Al-Bukhari disebutkan, ‘Aisyah radhiyallah ‘anha menceritakan bahwa Abu Bakar رضي الله عه mempunyai pembantu yang selalu menyediakan makanan untuknya. Suatu kali pembantu tersebut membawa makanan maka iapun memakannya. Setelah tahu bahwa makanan tersebut didapatkan dengan cara yang haram, maka dengan serta merta ia masukkan jari tangannya ke kerongkongan, kemudian ia muntahkan kembali makanan yang baru saja masuk ke dalam perutnya.
Imam An-Nawawi رضي الله عه ketika hidup di negeri Syam, ia tidak mau memakan buah-buahan di negeri tersebut. Tatkala orang menanyakan tentang sebabnya, maka ia menjawab: Di sana ada kebun-kebun wakaf yang telah hilang, maka saya khawatir memakan buah-buahan dari kebun tersebut.
Kesan buruk kepada isteri, anak dan keturunan.
Ini bahaya yang berpanjangan !!!
Selain dari menimpakan dosa atas diri sendiri, seseorang yang tidak mempedulikan halal haramnya akan menyebabkan isteri, anak dan keturunannya akan turut menerima akibatnya!!! Mulai dari si ibu yang memakan makanan yang haram akan memindahkan zat haram ini ke dalam janin didalam perutnya. Setelah lahir, anak ini diberikan makanan dari sumber yang haram menyebabkan bertambah2 lah kekotoran yang menyelubungi jiwa anak ini.
Lazimnya anak2 ini sangat susah mengaji Qur'an dan zikir, solat dan ibadah lain. Jiwanya yang kotor lebih cenedrung kepada kekotoran dan perbuatan yang keji2. Daripada pengalaman kita mengajar dan mendidik anak2, diantara punca utama anak2 yang sangat degil dan susah mendapat pendidikan adalah disebabkan cara pemakanan mereka.
Dengan demikian wajiblah kita perhatikan bagaimana cara kita mendapatkan rezeki dan makanan apa yang masuk ke perut kita. Demikian juga apa yang kita berikan kepada isteri dan anak2 kita. Zaman ini ramai Ummat Islam tidak lagi hiraukan bagaimana cara mereka mendapat rezeki. Unsur2 penipuan, rampas hak orang lain, riba, rasuah berleluasa memenuhi kehidupan.
Marilah sama2 muhasabah diri. Dunia ini terlalu kecil. Tujuan sebenar kita adalah kampung akhirat! Janganlah kita korbankan barang yang 'kekal' di atas barang yang akan binasa!
Wallahu A'lam
(Rujukan Utama : Al-Ghunyah LiTalibil Haqq, Ihya Ulumuddin, Tafsir Ibnu Kathir)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
ReplyDeleteMacammana pulak kalo kita memakan makanan yang disediakan oleh orang bukan Islam...Dengarnya juga memberikan titik hitam pada hati... Syukron...
Juga saya pernah terdengar tentang tegahan untuk memakan makanan yang disediakan oleh orang Fasiq? Benarkah?
ReplyDeleteAssalamu 'Alaikum wr wb
ReplyDeleteBenar! Selain dari memastikan bahan yang digunakan untuk menyediakan makanan itu halal, perlu juga pastikan tukang masak/ orang yang sediakan makanan itu orang Islam yang mengerjakan solat dan bukan orang fasiq. Ini kerana penderhakaan mereka akan memberi kesan didalam penyediaan makanan.
Ada ulama berpendapat harus makan makanan yang disediakan dengan bantuan mesin (di kilang) dengan syarat tiada sentuhan secara langsung bahan2 mentah oleh orang2 fasiq/kafir.
Kami berpendapat sebaik2 nya jauhkan semua makanan yang disediakan oleh orang2 kafir/fasiq.!
salam..
ReplyDeletemacam mana hendak menyucikan hasil makanan yang haram di jasad kita mahupun hasil pendapatan harian yang disedekahkan ke orang??
Assalamu 'Alaikum
ReplyDeletePerkara 1 :
Jika kita ketahui makanan yang di makan mengandungi unsur2 haram yang jelas keharamannya , maka wajib menjauhi makanan tersebut. (tak boleh makan langsung)
Perkara 2 :
Jika makanan bercampur dengan makanan syubhah, iaitu yang kesamaran maka sebaiknya jauhkan juga kerana di khuatiri terjebak kdepada yang haram!
Perkara 3:
Jika telah termakan barang makanan haram maka wajib segera bertaubat sungguh2 dan tidak lagi mengambilnya pada masa akan datang.
Amalan untuk sucikan zahir batin disebabkan makan makanan haram adalah :
1. Lazimkan baca surah Alam Nasyrah tiap2 hari.
2. Lazimkan zikir La-Ilaha Illa-Allah setiap hari sebanyak 300 kali. Lebih banyak lebih baik.
Perkara 4 :
Untuk sucikan pendapatan, keluarkan zakat 2.5% dari pendapatan /gaji sebulan. Contohnya gaji RM 1000, maka zakatnya RM 25.
Wallahu A'lam